Jika kamu takut tidur malam di dalam suasana kamar yang gelap
mulailah untuk membiasakannya. Tidur dengan lampu mati sangat baik buat
kesehatan tubuh dan juga bisa mencegah beberapa penyakit serius seperti
kanker payudara dan kanker prostat.
Tidur malam dalam kamar yang gelap benar-benar bermanfaat buat
tubuh. Salah satu Ahli biologi Joan Robert mengatakan tubuh baru bisa
memproduksi hormon melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon tersebut
merupakan salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu mencegah dan
memerangi berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat.
Sayangnya, hormon melatonin ini tidak akan muncul jika orang tidur
malam hari dengan lampu menyala. Adanya cahaya atau sinar membuat
produksi hormon melatonin akan berhenti. Dengan mematikan lampu ketika
tidur malam hari, bukan hanya menghemat energi tapi juga meningkatkan
kesehatan tubuh. Maka itu tidur malam sambil nonton TV juga sangat
tidak disarankan.
Lynne Eldridge M.D yang merupakan penulis buku ‘Avoiding Cancer One Day At A Time‘
juga menuliskan perempuan buta 80 persen lebih kecil terkena risiko
kanker payudara dibanding rata-rata perempuan lain. Diduga faktor
hormon melatonin yang banyak ditubuhnya karena penglihatan yang gelap
membuatnya punya daya tahan tubuh yang lebih tinggi.
Selama perkembangan evolusi
manusia, kita telah bergantung pada siklus terang-gelap. Jam biologis
manusia peka terhadap cahaya. Melatonin, yang populer dipahami sebagai
hormon tidur, hanya diproduksi saat gelap. SCN atau suprachiasmatic
nucleus, merupakan pusat jam biologis yang dari namanya tersirat sifat
peka cahayanya. Nucleus ini terletak di atas (supra) saraf mata
(chiasma).
Melatonin selain dikenal sebagai hormon tidur juga
ditemukan dapat mengurangi risiko seseorang terkena kanker. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa melatonin akan melindungi DNA Anda dari
oksidasi yang dapat memicu kanker.
Sayangnya, kini manusia terus
bermandikan cahaya sepanjang hari dan malam. Hingga evolusi jutaan
tahun pada jam biologis manusia, sulit untuk menyesuaikan dengan
perubahan ini. Sejak bola lampu ditemukan, perlahan pergerakan
aktivitas manusia menjadi lebih panjang. Jam bekerja bertambah, hingga
giliran kerja pun dibuat. Lalu, semua pelayanan sekunder untuk menopang
kebutuhan pekerja pun berkembang hingga kini menjadi pelayanan 24 jam.
Tak heran jika para ahli kedokteran tidur menyebutkan bahwa gangguan
tidur dimulai sejak ditemukannya bola lampu.
Pergeseran
aktivitas manusia tak dapat dihindari. Tapi jam biologis yang berdetak
dalam diri tak dapat diubah begitu saja. Kebutuhan akan tidur tetap
akan menekan, walau jam biologis kebingungan dengan cahaya yang terus
bersinar. Walau akhirnya kita tertidur, tapi cahaya terang tetap akan
mengganggu kualitas tidur. Sumber cahaya buatan yang mengganggu selain
lampu adalah layar monitor, televisi dan perangkat gadget. Jadi tidur
dengan televisi tetap menyala juga tidak disarankan.
Untuk
mendapatkan siklus aktivitas dan tidur yang berkualitas baik,
perhatikanlah ekspos cahaya. Mulai sore hari mulai kurangi cahaya.
Bukan berarti harus gelap gulita. Misalkan kita beraktivitas di suatu
ruangan, ruangan lain yang tak ada orang sebaiknya diredupkan
cahayanya. Dengan demikian, otak kita juga akan mengenali sore hari
dari mulai berkurangnya cahaya. Batasi juga ekspos mata terhadap
sinar-sinar yang dihasilkan gadget sekurangnya dua puluh menit sebelum
tidur. Ganti aktivitas menjelang tidur dengan membaca atau sekedar
melakukan perawatan kulit.
Di saat tidur, tentu gelapkan kamar
tidur. Tapi biarkan sedikit cahaya tetap menyusup masuk, atau gunakan
lampu tidur kecil di kamar. Ini bertujuan agar Anda tetap dapat melihat
ketika tengah malam terbangun dan harus ke kamar mandi.
Membatasi
cahaya mulai dari sore hari juga ramah lingkungan. Kita dapat menghemat
banyak energi dengan mengurangi konsumsi listrik untuk lampu. Jadikan
kebiasaan setiap hari, Anda memperbaiki kualitas tidur, kualitas
kesehatan dan kualitas hidup serta juga turut merawat bumi.
Saat mematikan lampu sejam di “Earth Hour” bisa menjadi latihan yang baik untuk memulai kebiasaan mengurangi cahaya.
http://jakartavenue.com
http://www.dechacare.com
http://health.kompas.com