Di kalangan pria, mendengkur adalah sebuah fenomena biasa terutama di
antara mereka yang berusia 50 tahun ke atas. Banyak faktor penyebab
mendengkur, mulai dari hidung tersumbat, tonsil yang membesar hingga
kista. Akan tetapi yang lazim menyebkan pria usia pertengahan
mendengkur adalah membran tenggokan yang mulai kendur dan melebar.
Mengorok merupakan salah satu potret klinis dari obstructive sleep
apnoea (OSA). Selain itu, mengorok juga berkaitan erat dengan kurang
tidur, hipertensi, aritmia kardiak (ketidaknormalan ritme/irama
jantung), penurunan fungsi paru-paru. Hal lain yang mengejutkan adalah
bahwa mengorok ternyata meningkatkan risiko terkena serangan jantung
(heart attack) dan stroke.
Mengorok merupakan suara/bunyi
inspirasi yang muncul selama seseorang itu tidur. Mengorok disebabkan
oleh menyempitnya jalan nafas nasofaring sehingga aliran udara
(turbulent airflow) selama bernafas relaks menggetarkan bagian-bagian
yang lunak dari saluran/jalan nafas orofaring, seperti: soft pallatum
(langit-langit di rongga mulut).
Diperkirakan sekitar 45% orang
dewasa terkadang pernah mengorok. Uniknya kebiasaan mengorok ini akan
meningkat sesuai bertambahnya usia. Riset membuktikan bahwa 50% pria dan
40% wanita di usia 60 tahun mengorok.
Mudah
bagi kita untuk memahami mengapa mendengkur berhubungan dengan usia.
Sejalan dengan pertambahan usia, sebagian kita mulai mengalami
pengenduran otot-otot dan penumpukan lemak. Salah satu tempat yang
digemari untuk menimbun lemak dan otototnya mulai mengendur adalah
tenggorokan. Apabila otot-otot dan jaringan-jaringan berdaging dalam
tenggorokan mengendur dan elebar, semua ini bisa "runtuh" dan menyumbat
sebagian jalan napas.
Agar tak mendengkur lagi
Mendengkur
tidak harus membuat Anda patah arang. Dewasa ini dokter yang mengambil
spesialisasi dalam gangguan tidur dan pernafapasan dapat membantu
meringankan Anda pada hampir semua kasus mendengkur dan sleep apnea.
Akan
tetapi bahkan pada kasus mendengkur yang berat, Anda mungkin belum
perlu pergi ke dokter. Anda mungkin hanya perlu menuruti saran-saran
berikut untuk meredakan badai petir untuk selama-selamanya.
1. Matikan rokok Anda.
Asap
rokok membuat jaringan-jaringan, baik di tenggorokan maupun hidung
mengalami iritasi, sampai bengkak dan menyumbat aliran udara.
2. Rampingkan dan bugarkan tubuh.
Walaupun orang kurus juga bisa mendengkur, mendengkur tiga kali lebih sering dialami oleh mereka yang berbadan gemuk.
3. Jangan makan terlalu banyak.
Jangan
makan terlalu banyak selama tiga jam sebelum tidur, hindari juga
cemilan ketika Anda terjaga pada tengah malam. Itu karena proses
pencernaan membuat otot-otot di mana pun-termasuk di tenggorokan
Anda-menjadi santai dan lemas.
4. Bersihkan lubang hidung Anda.
Jika hidung Anda terasa tersumbat, pertimbangkan upaya membersihkannya dengan obat semprot hidung yang dijual bebas di apotik.
5. Tetapi hati-hatilah.
Pemakaian
berlebihan dapat merugikan Anda, bahkan membuat hidung Anda makin
tersumbat. Ikuti petunjuk petunjuk pada kemasannya dengan cermat. Hidung
yang terus menerus tersumbat perlu diperiksakan ke dokter THT.
6. Hindari alkohol.
Hindari
minum alkohol empat jam sebelum tidur. Alkohol menyebabkan otot-otot
dalam jalan napas menjadi terlalu santai. Begitu pula obat-obat penenang
atau obat tidur.
7. Jangan tidur telentang.
Tidur
menyamping mungkin dapat mencegah lidah dan daging yang menggantung
dari langit-langit mulut jatuh menutup jalan napas. Salah satu cara yang
manjur agar Anda tidak tidur telentang adalah memasang sebuah saku pada
punggung piyama Anda kemudian memasukkan sebuah bola tenis ke dalamnya.
Bola itu akan membuat Anda tidak nyaman ketika akan tidur telentang
sehingga tanpa sadar memilih tidur menyamping.
8. Naikkan posisi kepala dan pundak Anda.
Tidur
dengan posisi bagian atas lebih tinggi daripada bagian bawah dapat
membantu mencegah dengkur karena dalam posisi demikian lidah tidak akan
"runtuh" menutup jalan napas. Walaupun demikian, jangan mengganjal
kepala Anda dengan tumpukan bantal-ini hanya akan membuat Anda pegal dan
membuat tenggorokan Anda tertekuk, sehingga keadaan justru memburuk.
Sebagai gantinya, taruh sebuah bata di bawah kaki tempat tidur sebelah
atas agar posisinya naik kira-kira 10 hingga 13 cm.
9. Coba memakai alat penahan leher.
Alat
penahan yang sering digunakan ketika seseorang menderita cedera leher
(whiplash collar) mungkin membuat Anda tampak aneh bagi pasangan tidur
Anda, tetapi alat ini membuat dagu Anda tetap terangkat sehingga leher
Anda tidak pegal sementara tenggorokan tetap terbuka. Agar leher Anda
tidak kaku pada pagi hari gunakan alat penahan yang terbuat dari busa
bukan dari plastik. Whiplash collar dari busa terasa empuk dan tidak
membuat leher Anda terlalu tertarik. Akan tetapi jika Anda merasa pegal
ketika bangun tidur, pelan-pelan regangkan otot-otot leher Anda, pijat
dengan lembut, kemudian mandilah dengan air hangat.
10. Memakai penahan lidah.
Banyak
klinik gangguan tidur menyediakan alat penahan lidah yang membuat lidah
Anda tetap ke depan dan mulut tetap tertutup ketika Anda tidur.
Ortodontis juga dapat membuatkan alat dengan efek serupa untuk menahan
rahang Anda pada malam hari.
11. Hindari minum obat-obat berikut tepat sebelum tidur
Obat penenang atau
tranquilizer, pil tidur, dan antihistamin. Minumlah obat itu minimal 2-3
jam sebelum tidur (malam).
http://www.dechacare.com
http://health.detik.com